21.5.08

Narnia Oh Narnia (Part II)


Yeah. Sambungan dari posting sebelumnya. Sampai sekarang bayangan wajah Edmund masih terngiang di pikiran gue. Oh Narnia. Narnia gue. Ya Allah, pertemukanlah aku dengan Edmund dan Peter. Eit, maksud gue di filemnya itu. Tapi kalo Allah memberikan gue jalan buat ketemu Edmund secara live sih silakan aja. :D

Sebenernya gue udah ngebet Narnia udah dari bulan Februari kmaren. Waktu it
u gue liat iklannya di Plaza Senayan XXi pas gue nonton Ayat-ayat Setan Cinta. Bareng sodara gue. Dan gue inget banget gue pernah ngomong gini ke dia 'Pokoknya Modi harus bisa nonton Narnia. Pasti Modi yang pertama nonton. Yakin.'

Gue diajak jalan sama kakak gue. Gue gak mungkin nolak. Karena inilah kesempatan gue buat nonton Narnia. Oke, gue siap. Kacamata udah, duit udah, semua udah. Siiippp. Siap senjata ... tembaaaaaaaaaakkkk! (loh?)


Di jalan gue buka web dari hape (yang pulsanya udah sekarat-pengen-wafat). Buka site-nya 21. Cari Narnia yang now playing di theatre-theatre yang ada di sekitar Gading. Tentunya gue cari yang waktunya pas. Hem, La Piazza 21 18.30. Kayaknya ini aja deh. Yo wis, begitu nyampe kita langsung ke La Piazza. Dan lagi-lagi gue jalan cepet ke 21 nya. Takut abis lagi bo. Ngos-ngosan gue pas udah di loket.

Gue : "Ehem.. Mbak, Narnia yang 18.30 dong, hosh.. hoshh" *sambil nunjuk ke LCD TV yang ada di belakang mbak-mbak*
Mbak : "Narnia-nya habis."
Gue : "Hah?" *tampang muka pengen digampar*
Mbak : "Iya. Narnia-nya habis. Adanya juga yang jam 19.30"
Gue : "Mmm.. Boleh deh"
Mbak : "Bentar ya.." *sambil ngeklik-ngeklik*

Dengan tampang berharap gue liatin monitor yang ada di atas meja. Tampangnya kira-kira kayak pengamen yang kepengen dikasih duit di jalanan. Dan ... JEGLERR!

Yang kosong cuma bagian depan itupun paling pojok. Aaaahh. Mending gak usah deh. Lagian nonton paling depan itu sengsara. Gue pernah jadi korban 2 kali. Alhasil, pulang-pulang leher gue gak bisa balik 2 jam. Beuh.

La Piazza 21, jam 18.00, seorang gadis kecil putus asa (hoek!). Rasanya waktu itu gue pengen teriak 'MAMAAAA.. AKU DICULIIIK!!!". Tapi mungkin itu bakal membuat orang-orang di sekitar menuduh kakak gue jadi sang penculik. Emang muka kakak gue brutal sih. Ehem gue bener-bener patah hati. Dengan hati bergetar (cuih) gue tanya lagi sama mbak-mbak.

Gue : "Kalo yang XXi?"
Mbak : "Mm.. Habis juga. Adanya jam 9 malam. Mau?"
Gue : "Enggak deh. Eh, Mbak, yang Speedracer di XXi coba deh yang 18.45"
Mbak : *ngeklik-ngeklik lagi* "Disini aja ya?"
Gue : "Hem.. Ya udah deh. Berapa?"

Dengan kecewa lagi-lagi gue relain Narnia gue terbang begitu saja. Teringat sama omongan gue waktu di Senayan sama sodara gue 'Pokoknya Modi pasti pertama nonton'. Ck. Kata-kata itu gagal. Sodara gue udah nonton duluan. Hua. Dan hari ini bukan hari keberuntungan gue. It was my bad day. Gue meyakinkan bahwa
Karma itu ada. Waspadalah, waspadalah!

PS : Boleh percaya atau enggak. Jujur, narnia pertama aja gue belum nonton. Sekian terimakasih :)

Tidak ada komentar: