29.5.08

Indonesia

Oke. Virus Bosenus Bangetus kembali menyerang perut gue (mengapa ke perut?). Virus ini memang sangat membahayakan. Dapat menyebabkan si penderita mengidap penyakit idiot. Masa sih? Iya, contohnya gue kalo chatting. Yaa biasanya sih kalo gue chatting orang di seberang sana suka bingung sendiri. Tapi itulah akibat dari virus ini.


Gue : Eh, Git, lo gak bosen apa tiap hari di rumah mulu?
Gita : Ya bosen lah. Paling banter juga gue ke rumah temen
Gue : Yeee, elu mah enak rumah temen-temen lo deket. Rumah gue kan jauh dari sekolah
Gita : Kalo gak ke rumah temen paling gue nonton tv
Gue : Beuh, lo mah keren ada tv. Gue cuma ada live streaming
Gita : CUMA live streaming?
Gue : Iya. Payah kan?
Gita : Heh, live streaming tuh bagus kali
Gue : Emang lu tau live streaming apaan?
Gita : Nonton langsung
Gue : Nonton langsung gimana maksute?
Gita : Lo nggak tau live streaming?
Gue : Kagak. Hehehe. Asal ngomong doang gue. Emang apaan sih?
Gita : Gue juga gak tau apaan. Hehe. Cuma feeling gue kalo ada kata live-nya berarti siaran langsung
Gue : *gedubrak*

------------------------------------------------------------------------------------

Gue : Aaaah. Sialeee. Nggak jadi renang. Kolamnya tutup huaaaa
Ayunda : Yaaah kok tutup?
Gue : Iyaa. Cuma hari ini doang. Sial bener dah gue ah. Gue kecewaaa sakit hati huhu sakit hati
Ayunda : Sabar.. Kan bisa kapan-kapan

Emang Ayunda orangnya sabar banget dah. Lapyu muaahh *jangan pikir yang aneh-aneh*
Gue off sebentar. Abis itu online lagi.

Gue : Besok doain Jakarta nggak ujan yaaaahh
Ayunda : Siiipp. Moga-moga kolamnya nggak tutup
Gue : Emang siapa yang mau renang?
Ayunda : Loh?
Gue : Orang minta doanya aja kok biar Jakarta gak banjir hehe :D
Ayunda : Oooh haha dasar
Gue : HAHAHAHA mau aja dikadalin ama gue
Ayunda : Maksudnya?
Gue : Ahahaha. Iya gue mau renang, besok doain nggak ujan plus kolamnya nggak tutup lagi. Tapi doa buat Jakarta juga gapapah, bagus kookk :D
Ayunda : Maoodiiiiiiiiiiiiiii

-------------------------------------------------------------------------------

Aha, tadi gue EF, terus pas udah sampe kelas gue liat anak-anak pada buka buku. Gerangan ada apa? Quiz, kata Gisa. Ooh iya, lupa ada quiz. Gak pa-palah, gue kan pinter (ditambah lampu nyala-nyala di atas kepala, gue-nya nyengir ga jelas). Nah review-review dikit apal dah.

Untuk Info Kamu (UIK), yang seumuran gue mau ikutan di EF, ikut aja. TrailBlazer gampang kok, dijamin pasti udah ngerti duluan sebelum diajarin sama bule-bulenya. Tapi pas Quiz pasang tampang melas, nanti gurunya jadi maklum kalo nilainya jeblok, dan pasti ditinggiin nilainya. Kalau yang mau percaya silahkan, dan selamat bergabung menjadi seorang idiot!

JEGLEGG! Pintu kebuka. Tapi kok tangan cowok yah? Mrs. Erica kemana?
"Ehm.. is this TB 3B? Oh, I'm your teacher for this class. Mrs Erica was sicked, and cannot teach now. My name is Greg. You can't see me everyday 'cause I always in my office"

Whoooh, ini toh guru-nya Lia (temen gue yang di EF juga tapi beda kelas). Katanya sih Mr. Greg ini kepala sekolahnya EF. Bisa bahasa Indonesia looh. Soalnya istrinya orang pribumi. Hal kayak gini udah ga jarang di sini. Sebagian guru EF istri/suaminya biasanya orang pribumi. Tapi karena Mr. Greg udah hampir 10 tahun di sini, jadi dia udah sedikit lancar bahasa Indonesia.

Ehem.. ngomong-ngomong tentang bahasa Indonesia, sekarang gue kalo chatting, bahasa singkat gue pake bahasa Indonesia :

Be Right Back (BRB) - segerakembali
Away - tidakditempat
Gotta Go (gtg) - maopergi
On The Phone (otp) - laginelfon
On The Way (otw) - lagidijalan
On The Movie (otm) - nontonfilem
On The Music (otm) - dengerlagu

Niatnya sih nyari sensasi. Tapi seru juga kan kalo pake bahasa Indonesia. Huaha

Anyway, tadi gue dari forum. Liat thread tentang

TOP TEN THE CORRUPTORS IN THE WORLD

1. Soeharto, Indonesia (1967-1998), $ 15 billion - 35 billion
2. Ferdinand E Marcos, Filipina (1972-1986), $ 5 billion -10 billion
3. Mobutu Sese Seko, Kongo (1965-1997), $ 2 billion -5 billion
4. Sani Abacha, Nigeria (1993-1998), $ 2 billion - 5 billion
5. Slobodan Milosevic, Serbia/Yugoslavia (1989-2000) $ 1 billion
6. Jean- Claude Duvalier, Haiti (1971-1986), $ 300 million -800 million
7. Alberto Fujimori, Peru (1990-2000), $ 600 million
8. Pavlo Lazarenko, Ukraina (1996-1997), $ 114 million -200 million

9. Arnoldo Aleman, Nikaragua (1997-2002), $ 100 million
10. Joseph Estrada, Filipina (1998- 2001), $ 78 million -80 million

Oke, gue minta maaf, untuk info yang satu ini gue ambil dari Kaskus. Makasih Axel yang udah ngingetin gue. (buat Axel : hwakakak tau aja lo).
Satu respek gue baca ini :
HORE! Kita pertama. Iyey

Gue langsung lapor ke Nyokap gue

Gue : "Ma, Indonesia peringkat pertama lho di dunia"
Nyokap : "Peringkat pertama korupsinya?"
Gue : "Iya, kok tau? Ketinggalan jaman dong saya"
Nyokap : "Iya, udah lama itu. Waktu jamannya Pak Harto semuanya aman, tenteram. Pak Harto itu korupsi karena anak-anaknya. Kalo media massa menjelek-jelekkan kebijakannya yang selalu memeras uang rakyat, langsung-lah ditarik media massa itu. Jadi semua pada nggak berani sama Pak Harto. Tapi pas, hmm kamu tau Tragedi Mei 1998 kan? Nah itu semua mahasiswa seluruh Jakarta berkumpul dan berdemo di Gedung MPR. Istri-istri orang cina yang kaya raya diperkosa, pusat-pusat perbelanjaan dibakar, ratusan mobil hancur. Karena betul-betul pemberontakan, menteri-menteri pada mengundurkan diri, jadi mereka pada nggak ngebela Pak Harto. Pak Harto udah kewalahan dan akhirnya dia juga mengundurkan diri, dan mengangkat wakilnya, BJ Habibie untuk menggantikan posisinya."
Gue : "Kasian dong Pak Harto-nya.."
Nyokap : "Mama sih sebenernya lebih suka sama Pak Harto. Coba, siapa yang bikin jalan tol? Walaupun itu uang rakyat dulu tapi kan itu juga buat kita-kita sekarang ini"

Yaah abis itu sih nyokap gue langsung nge-dongeng tentang Pak Harto. Dan sebelumnya gue turut berduka atas meninggalnya Pak Harto beberapa bulan lalu. Manusia itu tidak pernah lepas dari kesalahan. Gue salut. Tapi bener-bener sayang, dia mau merampas harta milik rakyat demi anak-anaknya. Kalau anak-anaknya nggak minta-minta kan, gue yakin, Indonesia bakal lebih maju dari sekarang.

Ehem, itu cuma sekedar berbagi cerita, kawan. Kalo yang udah tau, ya mangap. Soalnya gue baru tau sih hehe.

Tapi kok postingan gue yang ini panjang bener yah?
Okay, gue tutup sampe sini. Wassalamu'alaikum warohmatulohi wabarokatuh.

PS : live streaming apa ya?

27.5.08

Sadarnya Pembantu Saya dan Manusia-manusia Tercepat




baca :
"MOHON AMPUN SERIBU AMPUN. Mohon sangat. AKU DALAM KEADAAN PANAS MOHON POSISIKU DALAM KEADAAN BERDIRI. Karena aku tidak tahan panaass...! Penjelasan : pakai penghalus kain. HORMAT AKU, PHILIPS (setrikaan ceralon)"

Karena gak jelas gambarnya jadi gue terjemahin tuh. Sebenernya gue juga gak ngerti pembantu gue nulis apaan. Tapi gue tau kalo itu maksudnya peringatan supaya kita (keluarga gue lebih tepatnya) harus hemat-hemat make setrikaan. Soalnya pembantu gue sering nemuin colokan kabel setrikaan masih kepasang di steker. Tak lain tak bukan itu kerjaan gue sama kakak gue. *hahaha. ketawa jahat* Mungkin pembantu gue ngerasa gak adil kali yah. Dia sering dimarahin nyokap gara-gara ketauan belom nyopot colokannya. Padahal itu gue. *ngerasa salah jadinya*

Gue emang kadang-kadang make. Kalo pagi-pagi seragam belum siap ya gue setrika. Kadang-kadang loh yaaaa. Bukan berarti tiap hari gue nyetrika.

Ckck. Pembantu gue emang hebat. Di saat kritis-kritisnya cuaca bumi sekarang ini dia sadar juga. Sadar akan bahayanya kalo nyolokin setrika kelamaan (apa cuma itu doang ya?). Yah dibanding gue kayaknya emang lebih peduli dia. Gue cuma manggut-manggut kalo baca artikel tentang global warming, bencana alam dan lainnya. Apalagi tips-tips untuk hidup lebih akrab sama lingkungan, udah banyak artikel kayak gitu gue baca di majalah. Tapi cuma beberapa yang gue lakuin. Jiwa lingkungan belum ada di diri gue. Sayang sekali.



Anyway, barusan gue ke forum-forum gitu. Hehe. Nah gue nemu thread tentang manusia-manusia tercepat. Yang ini beda, bukan kayak olahraga-olahraga gitu. Ini unik. Yaaa lo liat aja deh sendiri. :D

1. Sekretaris Tercepat
2. Minum Tercepat
3. Rapper Tercepat
4. Pengguna Kalkulator Tercepat


Maaf nggak bisa ditampilin nih di posting. Belum tau caranya gue. *maaf kan saya masih amatir*. Yang tau caranya masukin Youtube ke blogspot kasih tau dooong dongdong ya?. Ayo berbagi. Okee? Hehe.

Ehem. Postingan gue tutup sampai disini. Sekian, terimakasih.
Mau tidur dulu. Permisi.... :D

24.5.08

Ibu, Ayah, dan Kita Sendiri

'Maaf ya sayang, Bunda pergi dulu. Kamu sama Mbak Sri yah. Makanya kamu cepet gede, makan yang banyak, biar kamu bisa ikut sama Bunda, sama Ayah juga. Assalamu'alaikum Rasya'

Sang Bunda mencium sayang buah hatinya. Ketulusan maaf terpancar dari matanya. Deg. Gue denger dan liat sendiri dari telinga dan mata gue. Percakapan singkat Kak Yesi dan Rasya yang sangat menusuk (gue yakin Rasya pasti ngerti apa itu rasa sayang dari Bunda-nya). Itu adalah kata maaf yang tulus dari seorang ibu buat anaknya.


Gue ada di negeri ini. Banyak gue liat di televisi berita-berita tentang penemuan bayi. Entah dalam kardus atau hanyut di sungai. Seorang anak manusia yang masih biru, baru keluar dari rahim sang ibu, dan belum bisa ngapa-ngapain. Coba kita pikir, siapakah orang tuanya? Siapa?

Itu aja udah tega, membuang anak. Kalau aborsi? Lo pikir sendiri aja deh segimana parahnya.

Kalo denger berita kayak gini gue pengen nangis. Kebayang gak sih kalo kita jadi 'mereka-mereka' yang dibuang seenaknya. Mereka gak bisa ngomong. Seandainya bisa pasti mereka bakal ... aaargh, gue gak bisa jelasin disini. Yang pasti sedih banget.

Di pelajaran sosiologi gue pernah diajarin tentang penyimpangan sosial. Apa ini hasil dari penyimpangan sosial? Akibat dari pergaulan bebas? Bah, mereka yang melakukan emang gak tau malu. Rela seneng-seneng dan anaknya dibuang. Seperti upil (maaf). Kita niat untuk melakukan itu, tapi hasilnya kita buang sendiri. Kenapa hal besar kayak gini disamain sama upil?

Satu yang gue pengen. Mereka yang melakukan seharusnya bisa merasakan gimana dia jadi yang ditelantarkan begitu. Apa mereka pengen diurus dan diberi ASI bukan dari orangtuanya sendiri? Betul-betul gak punya rasa. Sebegitu teganya.

Ingat. Anak adalah titipan Allah bukan milik kita sendiri. Dan kita sebagai seorang anak jangan berpikir kalau kita boleh seenaknya sama orangtua kita sendiri.

Sebenernya gue belum terlalu yakin kalo gue udah ngasih kasih sayang Mama sama Papa sama seperti mereka sayang sama gue. Tapi cuma itu yang bisa gue lakuin. Gue sadar, gue bandel. Gue yang selalu cengeng kalo dimarahin walaupun itu demi kebaikan gue sendiri, gue yang selalu ngebantah, gue yang gak bisa jadi yang terbaik. Gue sendiri, jujur, gak tau gimana caranya supaya bisa ngebales semua kebaikan Mama, kebijakan Papa. Dan gue pengen tau itu. Pengen banget. Karena gue (merasa) udah beranjak dewasa. Udah waktunya untuk itu semua.

Tapi sampai sekarang gue cuma bisa (dan tetap) berdoa untuk kesehatan Mama Papa, meminta kepada Allah agar Dia menjauhkan mereka dari semua bahaya yang bakal menimpa mereka, dan satu yang penting. 'Ya Allah, berilah aku petunjuk bagaimana caranya untuk membalas semua kebaikan orangtuaku'

Ya. It must. Always bagi gue. Dan berharap Allah pasti akan mengabulkannya. Amiiiiinn


--------------------------------------------------------------------------------------

Kok kayaknya postingan gue yang ini serius banget ya? Wheheheheh.


lihat kelakuan anak ini 12 tahun kemudian

Ahaha. Itu foto gue waktu umur satu tahun. Putih kan? Lucu kan? (Huek!).

Michael Buble - Everything

Gue gak tau kenapa gak pernah bosen sama lagu ini. Biasanya kalo ada lagu baru paling seminggu udah bosen. Tapi ini enggak. Hampir setahun ni lagu nongkrong di playlist gue. Gak di mp3, di handphone, di laptop. Semua masih sama. First Song in playlist. Kenapa yah? Apa emang lagunya enak atau liriknya? Tiap kali gue main gitar ni lagu gak pernah absen gue mainin. Dan berhasil membuat nyokap gue merinding (halah lebay). Sampai akhirnya gue sering bernyanyi-nyanyi bersama nyokap, dan tidak sengaja salah satu produser musik mendengar dan memasukkan kita ke dalam studio musik! Ternyata cuma jadi tukang pel. YA ENGGAK LAH. Cuma jadi penghibur kalo ada acara-acara keluarga gitu aja. Yaa untung sih. Seenggaknya gue bisa dianggap serius kalo nyanyi. :D

Ehem, kok gue jadi lupa ya sama topiknya. Oke. Gue akuin ni lagu mantabs. Keren. Apalagi Michael Buble-nya. Whehe. Nih gue kasih lyric-nya. Kalo lagunya ada tuh di bagian my music.


Michael Buble - Everything


You're a falling star, You're the get away car.

You're the line in the sand when I go too far.
You're the swimming pool, on an August day.
And You're the perfect thing to say.

And you play your card, but it's kinda cute.
Ah, When you smile at me you know exactly what you do.
Baby don't pretend, that you don't know it's true.
Cause you can see it when I look at you.


And in this crazy life, and through these crazy times
It's you, it's you, You make me sing.
You're every line, you're every word, you're everything.

You're a carousel, you're a wishing well,
And you light me up, when you ring my bell.
You're a mystery, you're from outer space,
You're every minute of my everyday.

And I can't believe, uh that I'm your man,
And I get to kiss you baby just because I can.
Whatever comes our way, ah we'll see it through,
And you know that's what our love can do.


And in this crazy life, and through these crazy times
It's you, it's you, You make me sing
You're every line, you're every word, you're everything.

So, La, La, La, La, La, La, La
So, La, La, La, La, La, La, La


And in this crazy life, and through these crazy times
It's you, it's you, You make me sing.
You're every line, you're every word, you're everything.
You're every song, and I sing along.
Cause you're my everything.
Yeah, yeah

So, La, La, La, La, La, La, La
So, La, La, La, La, La, La, La

21.5.08

Narnia Oh Narnia (Part II)


Yeah. Sambungan dari posting sebelumnya. Sampai sekarang bayangan wajah Edmund masih terngiang di pikiran gue. Oh Narnia. Narnia gue. Ya Allah, pertemukanlah aku dengan Edmund dan Peter. Eit, maksud gue di filemnya itu. Tapi kalo Allah memberikan gue jalan buat ketemu Edmund secara live sih silakan aja. :D

Sebenernya gue udah ngebet Narnia udah dari bulan Februari kmaren. Waktu it
u gue liat iklannya di Plaza Senayan XXi pas gue nonton Ayat-ayat Setan Cinta. Bareng sodara gue. Dan gue inget banget gue pernah ngomong gini ke dia 'Pokoknya Modi harus bisa nonton Narnia. Pasti Modi yang pertama nonton. Yakin.'

Gue diajak jalan sama kakak gue. Gue gak mungkin nolak. Karena inilah kesempatan gue buat nonton Narnia. Oke, gue siap. Kacamata udah, duit udah, semua udah. Siiippp. Siap senjata ... tembaaaaaaaaaakkkk! (loh?)


Di jalan gue buka web dari hape (yang pulsanya udah sekarat-pengen-wafat). Buka site-nya 21. Cari Narnia yang now playing di theatre-theatre yang ada di sekitar Gading. Tentunya gue cari yang waktunya pas. Hem, La Piazza 21 18.30. Kayaknya ini aja deh. Yo wis, begitu nyampe kita langsung ke La Piazza. Dan lagi-lagi gue jalan cepet ke 21 nya. Takut abis lagi bo. Ngos-ngosan gue pas udah di loket.

Gue : "Ehem.. Mbak, Narnia yang 18.30 dong, hosh.. hoshh" *sambil nunjuk ke LCD TV yang ada di belakang mbak-mbak*
Mbak : "Narnia-nya habis."
Gue : "Hah?" *tampang muka pengen digampar*
Mbak : "Iya. Narnia-nya habis. Adanya juga yang jam 19.30"
Gue : "Mmm.. Boleh deh"
Mbak : "Bentar ya.." *sambil ngeklik-ngeklik*

Dengan tampang berharap gue liatin monitor yang ada di atas meja. Tampangnya kira-kira kayak pengamen yang kepengen dikasih duit di jalanan. Dan ... JEGLERR!

Yang kosong cuma bagian depan itupun paling pojok. Aaaahh. Mending gak usah deh. Lagian nonton paling depan itu sengsara. Gue pernah jadi korban 2 kali. Alhasil, pulang-pulang leher gue gak bisa balik 2 jam. Beuh.

La Piazza 21, jam 18.00, seorang gadis kecil putus asa (hoek!). Rasanya waktu itu gue pengen teriak 'MAMAAAA.. AKU DICULIIIK!!!". Tapi mungkin itu bakal membuat orang-orang di sekitar menuduh kakak gue jadi sang penculik. Emang muka kakak gue brutal sih. Ehem gue bener-bener patah hati. Dengan hati bergetar (cuih) gue tanya lagi sama mbak-mbak.

Gue : "Kalo yang XXi?"
Mbak : "Mm.. Habis juga. Adanya jam 9 malam. Mau?"
Gue : "Enggak deh. Eh, Mbak, yang Speedracer di XXi coba deh yang 18.45"
Mbak : *ngeklik-ngeklik lagi* "Disini aja ya?"
Gue : "Hem.. Ya udah deh. Berapa?"

Dengan kecewa lagi-lagi gue relain Narnia gue terbang begitu saja. Teringat sama omongan gue waktu di Senayan sama sodara gue 'Pokoknya Modi pasti pertama nonton'. Ck. Kata-kata itu gagal. Sodara gue udah nonton duluan. Hua. Dan hari ini bukan hari keberuntungan gue. It was my bad day. Gue meyakinkan bahwa
Karma itu ada. Waspadalah, waspadalah!

PS : Boleh percaya atau enggak. Jujur, narnia pertama aja gue belum nonton. Sekian terimakasih :)

Narnia Oh Narnia (Part I)

Senin, 19 May 2008. Besok libur asseeeek. Gue anggap ini weekend. Dan gak neko-neko lagi gue ajak kakak gue jalan. Yah, mau siapa lagi? Pacar? Aaahh impossible. Sedihnyaa :(

Kakak gue setuju. Tapi dia gak lupa ngajak pacarnya.

Jam 7 malem kita berangkat. Setelah melewati perjalanan yang panjang sampai juga kita di tempat kost pacar kakak gue di bilangan Bintaro, Jakarta Selatan. Gak lama dia masuk ke mobil pake jilbab warna putih, baju item, blue jeans, sepatu boot tentara (loh?). Oke. Karena waktu mepet banget dan takut sama macetnya Jakarta yang naudzubilah, dengan kesepakatan bersama kita setuju ke Bintaro Plaza. 10 menit di mobil kita gak nyampe-nyampe. Sampai diketahui kalau mesin mobil tidak menyala.

Sampai di Bintaro Plaza gue ngebet banget ke 21 nya. Narnia gue. Oh Narnia. Jadilah gue ke jalan duluan ke bioskopnya. Di penjualan tiket, gue berharap Narnia tiketnya masih ada. Dan tempatnya asoy.

Tapi takdir memilih ke jalan yang lain. NARNIA FULL!

Ya Allah, ya Tuhan. Sia-sia. Putus asa aku. Sungguh. Putus asa. Tapi terlintas wajah Edmund. Dan berpikir. Pokoknya gue besok harus dapetin tu tiket. Harus. Daripada gue bosen ya akhirnya gue milih buat nonton Summer Breeze. Tiket udah di tangan. Tinggal tunggu waktu pemutarannya. Hem, 20.45. Masih lama. Gue memutuskan buat baputa-puta di mall ini. Yup. Tujuan gue ke Gramedia dulu.


Di Gramedia gue langsung ke tempat Pelajaran SMA XII-IPA. Loh kok? Bukan deng. Gue langung nyerbu ke bagian Novel Remaja. Ambil satu-satu, baca sinopsisnya, lalu ngangguk-ngangguk tanda ngerti ceritanya gimana. Terus gue ngeliat satu novel yang katanya temen gue ceritanya keren, nusuk banget, sedih. Dan gue langsung berkomentar sama pacar kakak gue yang berdiri di samping gue.

gue : "Ini bukunya bagus kak,"
Pacar kakak gue : *cekikikan*
gue : "Iya, kata temen Modi bagus. Sedih gitu. Tapi katanya. Gak tau juga. Modi belom baca."
Pacar kakak gue : *lagi-lagi cekikikan*
gue : *mandangin pacar kakak gue lekat-lekat. dan melotot. kayak ngeliat setan.*

Lalu gue mengalihkan pandangan gue, menyapu semua pelosok toko buku. Ngeliat ke belakang. Ada kursi. Bukan sembarang kursi. Disitulah duduk 'The Real Pacar Kakak Gue'. Lalu gue menoleh ke orang yang tadi gue ajak ngobrol. Dan diem sebentar. Cengo. Mikir, apa dia setan ya? Masa sih?

OHH TIDAK. Gak salah lagi. Bener-bener gak salah lagi. Kalo GUE SALAH ORANG. Orang yang gue ajak ngobrol itu sebenernya orang dari antah-berantah. Pantes aja dia cekikikan pas gue ngomong. Gak beda jauh sih dia sama pacar kakak gue. Pake jilbab putih juga, pake baju item pula. Tapi karena gue juga manusia yang punya rasa malu (perlu diingat gue ini manusia bukan hewan). Gue kabur. Mencoba menjauh dari orang itu. Wow. Bagus. Kedodolan terjadi lagi setelah gue salah pake kacamata waktu foto BT.

Buat yang ngerasa gue ajak ngobrol kemaren mohon maaf sebesar-besarnya. Terimakasih atas perhatiannya yang mau ngedengerin celotehan gak penting tadi. Dan maaf juga karena udah gue udah ngira elo setan (ckck). Sekali lagi. Oh Malu, Malu Oh.

Hmm sampe ketemu di next post :)

14.5.08

Blog? Be Yourself

maaf. sekarang gue jarang posting. terus beberapa posting gue apus. soalnya lagi gak ada ide. abis kayaknya setiap ada ide pasti gue ngeliat dari blog orang. jadi gak ada dari otak gue sendiri. huaaaaahh. ternyata bikin blog gak segampang yang gue pikir. gue kira bikin blog itu cuma nulis-nulis pengalaman kita yang gak bakal dilupain.

hem. blogger yang satu ini pasti lo udah pada tau semua kan siapa. dia adalah blogger pertama yang tulisannya dijadikan buku. karena semua kisah kedodolannya dia ada semua di blog itu. dia mulai menjadi blogger tahun 2003-2007 (atau mungkin masih sampai sekarang/2008). sekarang udah 3 buku yang udah diterbitin atas namanya dia. dan gue juga gak ketinggalan baca doooong :D. udah tau semua kan siapa? yap. Raditya Dika. blog ini tuh blog pertama yang gue baca.

kalo boleh jujur, gue baru tau blog itu apa setelah gue baca blognya raditya dika. itu sekitar tahun 2005. waktu itu masih jaman-jamannya gue main ke warnet buat main Ragnarok Online doang sama si Uyun, masih cupu banget gue waktu itu. nyeuh sumpah gue mati ngakak bacanya. dan gue gak menyangkal kalo sejak itu gue ngambil prinsip bahwa blog itu
adalah tulisan dimana penulisnya membuat karya tulis sehari-hari mereka yang gak bakal pernah dilupain atau blog adalah semacam diary kecil yang bisa dipertontonkan ke banyak orang di sebuah media bernama internet (plus bonusnya sebagian domain memberikan fasilitas gratis).

nah, waktu jamannya internet masuk desa. akhirnya FastNet masuk rumah gue juga. Alhamdulillaah. minggu pertama sama kedua website yang paling sering gue buka itu Friendster. walaupun sekarang jarang update tapi tiap hari gue log in terus cuma buat ngecek comments doang sama wvm. liat profile gue dongdong yah. hehehe. lanjut. nah dari friendster baru gue mulai menjarah ke banyak website dan gue kenal apa itu Yahoo! Messenger, WindowsLive Messenger, Gtalk, Facebook dan BLOG!

kayak tadi yang gue bilang. gue baru tau apa itu blog tahun 2005. tapi menjadi blogger baru tahun sekarang ini. yaa akibat prinsip gue yang diatas itu, gue ngisi blog dari pengalaman-pengalaman gue doang. setelah gue buka-buka blog orang ternyata gak semuanya isinya kayak diary gitu. yaaah kalo buat blogger-blogger amatir kayak gue sih emang rata-rata begitu. tapi gue liat yang udah senior isinya pada bagus-bagus semua. jadi kepengen gue punya blog kayak mereka.

makanya mulai sekarang gue gak mau ngejiplak lagi dari blog orang lain. karena blog itu harus dari diri sendiri. gak boleh dari otak-otak orang lain. walaupun kadang isinya mungkin sama kayak punya orang. dan mulai sekarang gue ganti semua prinsip yang diatas kalau
Blog is all about yourself dan bukan media porno (loh?)